Rabu, 15 Januari 2014



HARMONISASI PROFIT, PLANET DAN PEOPLE

Husnul Hasan


PENDAHULUAN
         Dalam hukum kepemimpinan ala Al Ries dan Jack Trout dikatakan bahwa “ it is better to be first than to be better”; lebih baik menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik. Menjadi yang pertama akan mudah tertanam kokoh di benak konsumen dibandingkan dengan kedua dan seterusnya yang masih sulit meyakinkan konsumen bahwa dia lebih baik daripada yang pertama.
        Semen Indonesia (SI) telah membuktikan bahwa SI tidak hanya menjadi yang pertama tapi juga menjadi yang lebih baik. Ini terbukti dari 56 tahun berkarya, perseroan menunjukan kepionerannya dalam perubahan dengan berbagai aksi dan prestasi gemilang. Diantaranya pada tanggal 15 September 1991, perseroan menjual 4 juta lembar saham ke publik. Aksi ini menjadikan perseroan sebagai BUMN pertama yang go public. Pada tahun 2005, perseroan memperkuat sinergi dan konsolidasi dengan Semen Padang dan Semen Tonasa. Langkah ini kemudian dilanjutkan dengan ekspansi pasar ke luar negeri dengan mengakuisisi pabrik semen terkemuka Vietnam yaitu Thang Long Cement pada tanggal 18 Desember 2012. Langkah akuisisi ini menjadikan perseroan sebagai BUMN multinasional pertama di Indonesia. Hal ini juga menginspirasi BUMN lain untuk tidak takut bermain di level internasional.
       Status barunya sebagai perusahaan multinasional menuntut perseroan untuk menciptakan SDM dan kinerja yang berkelas internasional. Upaya ini bisa terwujud  dengan mengganti model bisnis. Oleh karena itu pada tanggal 20 Desember 2012 melalui keputusan RUPSLB, perseroan mengubah bentuk holding dari operating holding company menjadi strategic holding company, dan mengganti nama dari PT. Semen Gresik Tbk menjadi PT. Semen Indonesia Tbk. Perubahan nama ini kemudian diikuti dengan perubahan logo. Banyak hal yang berubah dari logo misalnya  tulisan SG menjadi Semen Indonesia, gambar pintu gapura diganti huruf “M”merah, serta tagline yang menyertai logo dari “Kokoh Tak Tertandingi” menjadi “We Build A Better Future”.
     Selain berbagai aksi tersebut, perseroan juga mendapatkan banyak penghargaan atas prestasi-prestasinya di bidang pengelolaan lingkungan, inovasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat. Prestasi tersebut sejalan dengan kebijakan jangka panjang Semen Indonesia yaitu Triple Bottom Line (Profit, Planet and People) yaitu bagaimana meningkatkan pertumbuhan profit, memberdayakan people serta menciptakan planet yang bersih dan sehat. Itu artinya, prestasi-prestasi tersebut merupakan bukti bahwa Semen Indonesia benar-benar berkomitmen untuk menjadi perusahaan semen terdepan di tingkat regional dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.  


PEMBAHASAN
         BUMN sebagaimana kita ketahui memiliki dua misi besar yaitu profit dan public. Satu sisi harus berupaya maksimal untuk mendapatkan laba. Satu sisi harus bekerja untuk kepentingan rakyat dan negara. Untuk mencapai misi tersebut, Semen Indonesia sebagai salah satu perusahaan BUMN terus berkomitmen untuk meningkatkan keungulan bersaing, menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat serta melakukan inovasi untuk menciptakan teknologi yang ramah lingkungan. Komitmen ini terwujud dalam kebijakan jangka panjang yang dirancang dengan berorientasi pada harmonisasi Triple Bottom Line (Profit, Planet and People); yaitu bagaimana meningkatkan pertumbuhan profit, memberdayakan people serta menciptakan planet yang bersih dan sehat. Triple Bottom Line ini kemudian dijawantahkan ke dalam tiga program pokok yaitu Pengelolaan Bidang Ekonomi, Pengelolaan Bidang Lingkungan dan Pengelolaan Bidang Sosial.




Pengelolaan Bidang Ekonomi (Profit)
        Tujuan akhir dari kegiatan bisnis adalah profit. Pada hakikatnya profit tidak hanya berupa financial tapi yang tak kalah penting adalah image. Image adalah keuntungan intangible yang memiliki pengaruh besar terhadap penciptaan persepsi masyarakat dan konsumen. Selama ini BUMN dipersepsikan masyarakat sebagai perusahaan yang identik dengan monopoli, kurang bersaing dan pelayanan yang buruk. Semen Indonesia sebagai salah satu BUMN berhasil mengubah image tersebut melalui berbagai prestasi dan penghargaan yang diraihnya serta kinerja yang terus meningkat.
       Untuk meningkatkan pertumbuhan profit, Semen Indonesia memiliki empat langkah strategis yaitu Reveneu Management, Cost Management, Capacity Management dan Increasing Competitive Advantage. Revenue management adalah upaya pengelolaan pendapatan, sedangkan cost management adalah upaya pengelolaan biaya. Keduanya mengarah pada bagaimana menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang sehat. Untuk itu Semen Indonesia telah menggunakan beberapa sistem pengelolaan keuangan yang professional yaitu: pertama, Semen Indonesia menerapkan International Financial Report Standart (IFRS) dalam sistem pelaporan keuangan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akuntabilitas dan akurasi laporan. Kedua, Semen Indonesia berupaya meningkatkan kehandalan pelaporan keuangan yang dipublikasikan dengan mengintrodusir Internal Control on Financial Report (ICoFR). Ketiga, Semen Indonesia berupaya meningkatkan fungsi pengawasan dan pengendalian laporan keuangan melalui penerapan Whistleblowing yaitu sistem yang diyakini dapat mencegah potensi pelanggaran transaksi bisnis di setiap unit operasional. Semua upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan. Karena dengan pengelolaan keuangan yang baik, kegiatan perusahaan akan berjalan dengan lancar.
     Langkah ketiga untuk meningkatkan profit adalah capacity management yaitu upaya peningkatan kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik baru dan akusisisi perusahaan lain. Kapasitas produksi yang tinggi merupakan salah satu sarana untuk memenangkan persaingan. Melalui sinergi anak perusahaan serta terselesainya pembangunan pabrik baru yaitu pabrik Tuban IV dan Tonasa V, Semen Indonesia mampu meningkatkan kapasitas produksi menjadi 28,5 juta ton per tahun di tahun 2012 dan menjadi perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara mengalahkan Group Siam Cement Thailand yang hanya memiliki kapasitas 23 juta ton per tahun. Kapasitas tersebut masih akan terus meningkat dengan pembangunan pabrik di Jawa Tengah  dan Sumatera Barat yang akan selesai tahun 2015 serta ekspansi ke Myanmar yang akan mulai konstruksi pada tahun 2014.
       Dengan modal kapasitas produksi yang tinggi serta didukung dengan jaringan distribusi yang kuat yaitu 20 unit packing plant dan akan menambah lagi sebanyak 12 unit hingga tahun 2016, akan menjadikan Semen Indonesia sebagai perusahaan semen terkemuka di Asia Tenggara.
        Langkah peningkatan profit yang keempat adalah increasing competitive advantage yaitu bagaimana meningkatkan keunggulan bersaing. Di tengah persaingan yang semakin ketat serta landscape bisnis yang terus berubah menuntut perusahaan untuk terus berbenah diri dan melakukan perubahan. Jika tetap pada strategi lama, bersiap-siaplah ditinggal konsumen. Untuk memenangkan persaingan saat ini, perusahaan harus memiliki clear positioning, solid differentiation, dan strong brand. Bagaimana dengan Semen Indonesia?
        Transformasi tagline dari “Kokoh Tak Tertandingi” menjadi “Together We Build A Better Future” menunjukan clear positioning Semen Indonesia.” Together We Build A Better Future” merefleksikan kekuatan sinergi perseroan. Dengan tagline tersebut Semen Indonesia ingin menunjukan bahwa dengan sinergi perseroan bisa membangun masa depan yang baik.Tentu saja hanya berjanji tidak cukup. Janji itu harus diback up dengan solid differentiation agar tidak over promise under deliver. Semen Indonesia memiliki diferensiasi solid yang sulit ditiru pesaingnya. Diferensiasi menurut Kartajaya (2004:129) terbagi atas tiga yaitu konten (what to offer), konteks (how to offer) dan infrastruktur.
          Dalam hal konten, semen Indonesia memiliki produk semen yang beragam dan berkualitas tinggi diantaranya sebagai berikut.
1.       Semen Portland tipe I, yaitu semen hidrolis yang biasanya digunakan untuk konstruksi umum.
2.     Semen Portland tipe II yaitu semen yang memiliki ketahanan terhadap sulfat dan panas  hidrasi sedang.
3.   Semen Portland tipe III yaitu semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan waktu penyelesaian yang cepat.
4.        Semen Portland tipe V yaitu semen yang dipakai untuk konstruksi bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir.
5.     Special Blended Cement (SBC), yaitu semen khusus yang diciptakan untuk megaproyek jembatan Suramadu dan dikemas dalam bentuk curah.
6.        Super Mansory Cement (SMC) yaitu semen yang digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225.
7.        Portland Pozzolan Cement (PPC) yaitu bahan pengikat hidrolis yang dibuat untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang seperti jembatan dan irigasi.
8.   Portland Composite Cement (PCC) yaitu bahan pengikat hidrolis yang sesuai dengan konstruksi beton umum, pasangan batu bata, dan plesetan bangunan khusus.
9.       Oil Well Cement (OWC) Class G HRC yaitu semen khusus untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi.
10. Semen Thang Long PCB40 yaitu semen yang tahan terhadap penyerapan air, erosi lingkungan dan sangat cocok dengan iklim Vietnam.
11.    Semen Thang Long PC50 yaitu semen yang dibuat khusus untuk bangunan     berspesifikasi       tinggi atau beton khusus yang digunakan untuk proyek-proyek besar  sesuai dengan negara         pengimpor semen di Asia, Eropa dan Amerika.
      Banyaknya produk yang ditawarkan dengan keunggulan masing-masing akan mempersempit ruang bagi pesaing untuk memasukinya. Selain konten tersebut, Semen Indonesia juga memiliki keunggulan dari segi konteks, yaitu bagaimana menawarkan produk tersebut. Semen Indonesia telah memiliki 20 packing plant dan mengembangkan 12 unit  packing plant sampai tahun 2016, sehingga akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi disribusi. Kecepatan dalam distribusi merupakan keunggulan bersaing dalam perusahaan persemenan. Selain itu semen Indonesia juga memiliki beberapa anak perusahaan bukan penghasil semen dan perusahaan afiliasi yaitu sebagai berikut.
Tabel 1.1 Daftar anak perusahaan PT. Semen Indonesia
PERUSAHAAN PENGHASIL SEMEN
PERUSAHAAN BUKAN PENGHASIL   SEMEN
PERUSAHAAN AFILIASI
·      Semen Gresik
·      Semen Padang
·      Semen Tonasa
·      Thang Long Cement Vietnam
·       PT United Tractors Semen Gresik
·       PT Industri Kemasan Semen Gresik
·       PT Kawasan Industri Gresik
·       PT Swadaya Graha
·       PT Varia Usaha
·       PT Eternit Gresik
·       PT SGG Energi Prima
·       PT SGG Prima Beton
·       PT Varia Usaha Beton
·       PT. Waru Abadi
·       PT Varia Usaha Bahari
·       PT Varia Usaha Dharma Segara
·       PT Varia Usaha Lintas Segara
·       PT Varia Usaha Barito
·       PT Swabina Gatra
·       PT Konsulta Semen Gresik
·       PT Sepatim Batamtama
·       PT Bima Sepja Abadi
  Sumber: www.semenindonesia.(2013).
     Masing-masing perusahaan memiliki keunggulan produk dan layanan. Semua anak perusahaan bekerja sama dan saling mendukung. Dengan demikian posisi Semen Indonesia akan semakin kuat untuk menjadi pemain utama di Asia Tenggara bahkan dunia internasional. Selain itu dengan beraneka ragam produk dan layanan yang dihasilkan perusahaan tersebut, akan dapat menyediakan pilihan bagi pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya sehingga Semen Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan karakteristiknya.
Menurut Kartajaya(2005:165) pelanggan terbagi atas tiga karakteristik, yaitu pelanggan yang menginginkan nilai dasar (basic needs) dari suatu produk; kedua, pelanggan yang menginginkan nilai yang lebih tinggi (higher needs) dari suatu produk; ketiga, pelanggan yang menginginkan nilai strategis (strategic value). Oleh karena itu perusahaan harus mampu menjalin interaksi yang berbeda sesuai dengan karakteristik pelanggan tersebut. Untuk pelanggan yang hanya menginginkan nilai dasar harus dilayani dengan pendekatan yang lebih menonjolkan pada kualitas (quality), keandalan (reability), dan kinerja (performance). Untuk pelanggan yang menginginkan nilai yang lebih tinggi dapat dilayani dengan pendekatan yang mengarah pada pemecahan masalah (problem solving). Untuk pelanggan yang menginginkan nilai strategis, perusahaan harus melayaninya dengan pendekatan yang mengarah pada bermitra (partnering) untuk memecahkan masalah-masalah strategis. 
       Dengan produk-produk unggulan yang dimiliki serta sinergi anak perusahaan dengan keunggulan masing-masing akan memberikan kontribusi besar bagi Semen Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang menginginkan basic needs, higher needs dan strategic value.
 Konten dan konteks yang dimiliki Semen Indonesia sebagai keunggulan dalam bersaing akan kokoh jika didukung dengan infrastruktur. Infrastruktur dapat berupa teknologi, sumber daya manusia yang kompeten, serta fasilitas pendukung. Dalam hal teknologi, semen Indonesia telah mengadopsi teknologi canggih hemat energi dan ramah lingkungan. Sedangkan dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, semen Indonesia telah menjalankan program pengelolaan Human Capital berkelas Internasional agar mampu bersaing secara global. Program ini menggunakan metode dan sistem best practice yang telah terbukti ampuh di tingkat internasional. Program pengelolaan Human Capital ini diarahkan pada pengembangan kompetensi, karakter dan integritas. Peningkatan kompetensi dilakukan secara bertahap, dimulai dari penyusunan manpower planning, perekrutan human capital yang kompeten, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang terarah serta pengembangan karir. Pengelolaan sumber daya tersebut bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkarakter GREAT, yaitu akronim dari Global OrientationReliable in StrategyEnthusiasm To InnovateAccord in Harmony and Toward Good Business Ethics.
          Selain clear positioning dan solid differentiation, Semen Indonesia juga memiliki empat anak perusahaan ( Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Tang Long Cement Vietnam) yang memiliki brand equity yang kuat serta pangsa pasar yang luas. Di tahun 2013, Semen Indonesia berhasil menjadi penguasa pasar domestik sebesar 43%.


Pengelolaan Bidang Lingkungan (Planet)
        Alam merupakan sumber utama bagi semen Indonesia dalam menjalankan aktivitasnya. Alam memberikan kontribusi terbesar, oleh karena itu perseroan harus terus menjaga kelestarian lingkungan dengan upaya penciptaan lingkungan yang bersih dan sehat.
Sebagai wujud komitmen perusahaan yang pro-lingkungan (green corporate), semen Indonesia mendukung penuh program nasional go green melalui program pengelolaan lingkungan yang mencakup aspek penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan hingga pengelolaan lingkungan hidup.
Upaya inovasi pengelolaan lingkungan dintaranya dengan memanfaatkan limbah industri seperti cooper slag, fly ash, cement retarder menjadi bahan baku subtitusi menggantikan pasir besi, pasir silica dan gypsum alam. Perseroan juga mengubah bekas tambangnya untuk lahan produksi tanaman yang bisa menjadi alternatif proses produksi. Untuk menjaga kebersihan lingkungan, semen Indonesia juga memanfaatkan sampah kota di daerah Gresik dan Tuban sebagai bahan pendukung.
Upaya penghematan energi juga harus dilakukan mengingat energi merupakan bahan utama yang kini sudah mulai sedikit persediaanya di alam. Upaya penghematan energi dilakukan dengan menggunakan bahan alternatif seperti sekam padi, kulit mete, limbah tembakau dan oil sludge. Selain itu perseroan juga memanfaatkan tenaga gas buang dengan membangun pembangkit listrik (power plant) yang ramah lingkungan. Pembangunan power plant ini bekerja sama dengan JEF Engineering Corporation Jun Ogawa. Dengan power plant ini akan menghemat penggunaan energi hingga 50%.
Semen Indonesia juga berupaya meningkatkan kegiatan tanggung jawab sosial (Corporate Social Rensponbility) dan pelestarian lingkungan dengan menugaskan beberapa staff terplilh untuk mengikuti pelatihan penyaluran dan pencatatan dana CSR.
Melalui program bina lingkungan yang diterapkan dengan sistematis dan konsisten, Semen Indonesia beberapa kali mendapatkan penghargaan. Dua tahun terakhir ini saja perseroan mendapat penghargaan sebagai berikut.
1.    Meraih peringkat PROPER EMAS tahun 2012
2.    BUMN Innovation AWARDS tahun 2013, yaitu:
a.    The Best Corporate Innovative Culture and Management
b.    The Best Innovation of Green Product
c.    The Best Innovation Of Energy & Mining Sektor
d.    The Best Technology Innovation Energy & Mining Sektor.


Pengelolaan Bidang Sosial (People)
     Pada dasarnya perusahaan memiliki dua fungsi besar yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat secara komersial melalui kegiatan bisnisnya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sosialnya melalui program pemberdayaan dan pembinaan masyarakat atau yang dikenal dengan istilah Corporate Social rensponbility (CSR). Lingkungan sosial memiliki pengaruh besar terhadap eksistensi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus menjalin interaksi yang baik dengan lingkungan sosialnya agar aktivitas perusahaan berjalan lancar tanpa ada complain dari masyarakat.
            Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sosial, Semen Indonesia telah merancang program bina lingkungan yang sesuai dengan peraturan menteri negara BUMN Per-05/NBY/2007/ yaitu bina lingkungan sektor bencana, sektor pendidikan, sektor kesehatan, sektor prasarana dan sarana umum, sektor sarana ibadah, sektor pelestarian lingkungan dan BUMN peduli.
·      Bina Lingkungan Sektor Bencana
Bina lingkungan sektor bencana dilakukan dengan memberi bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana terutama bagi masyarakat di dekat daerah operasional perusahaan. Wujud program ini diantaranya sebagai berikut.
a.  Bantuan kepada masyarakat korban banjir di kabupaten Tuban, Bojonegoro dan Lamongan serta bantuan bagi korban lumpur panas Lapindo.
b.      Menerjunkan Tim Reaksi Cepat Semen Padang Peduli dan tim medis ke sejumlah daerah yang terkena bencana banjir bandang di Padang.
c.    Bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana angin puting beliung di tiga kecamatan Pangkajen, Labbakkang, dan Bungoro.

·      Bina Lingkungan Sektor Pendidikan
   Bina lingkungan sektor pendidikan adalah program peduli pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada pelajar tingkat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi di daerah sekitar pabrik. Dana CSR mulai tahun 2013 hingga 5 tahun ke depan 40% difokuskan kepada pendidikan karena sangat penting memberikan dana bagi peserta didik untuk mengembangkan kompetensi mereka agar memberikan kontribusi besar dalam memajukan negeri di masa depan. Di tahun 2013, bantuan beasiswa diberikan kepada 2400 siswa tingkat SD-SMA serta 160 mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Selain dalam bentuk beasiswa, bantuan juga diberikan dalam bentuk sarana dan prasarana pendidikan, sumbangan buku, program pelatihan untuk pemuda, serta pelatihan keterampilan dan kewirausahaan berbasis kompetensi dan kemasyarakatan.
·      Bina Lingkungan Sektor Kesehatan
Bina lingkungan sektor kesehatan adalah upaya kepedulian perseroan terhadap kesehatan masyarakat. Wujud program ini misalnya khitanan masal, penyuluhan kesehatan kepada karyawan yang dilakukan setiap bulan sekali, pengobatan masal (pengobatan umum, pengobatan gigi dan mulut, operasi kecil) serta program bulan gizi bagi kaum ibu-ibu.
·      Bina Lingkungan Sektor Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum
Bina lingkungan sektor pengembangan sarana dan prasarana umum merupakan program pembangunan dan pengembangan infrastruktur umum diantaranya bantuan sarana untuk pedagang kaki lima, pembangungan sarana umum untuk sekolah, serta renovasi fasilitas umum.
·      Bina Lingkungan Sektor Keagamaan
Bina lingkungan sektor keagamaan adalah program penyaluran bantuan dalam bidang keagamaan yang meliputi bantuan sembako selama bulan ramadhan, pembangungan beberapa masjid di sekitar pabrik dan pemberian fasilitas untuk beberapa masjid.
·      Bina Lingkungan Sektor Ekonomi
  Bina lingkungan sektor ekonomi adalah program kepedulian terhadap pengembangan perekonomian masyarakat sekitar yang difokuskan pada program kemitraan. Program kemitraan dilaksanakan dengan berbasis pada pengembangan dengan pola pendampingan melalui penyaluran dan pembinaan manajerial yang berkesinambungan dan mempromosikan produk-produk mitra melalui promosi pameran di dalam dan di luar negeri. Program ini mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, profesional dan etika. Ciri utama pendampingan ini adalah pengembangan kekuatan ekonomi lokal yang ditekankan pada “endogerious development” yaitu menggunakan potensi sumber daya manusia dan intitusional lokal untuk meningkatkan kemandirian. Bentuk kegiatan dari program ini diantaranya pengembangan peternakan sapi, penyelenggaraan diklat perakitan komputer, pelatihan wirausaha kokoh, pelatihan wirausaha rumah tangga perempuan kokoh, pelatihan wirasusaha bagi pondok pesantren dan pengembangan budi daya jamur tiram. Melalui program pendampingan program tersebut akan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta omzet mitra binaan. Tahun 2012, jumlah mitra binaan meningkat 31,9% dari 18.027 unit menjadi 23.352 unit. Tenaga kerja yang terserap juga meningkat 25,3% dari 28.439 orang menjadi 35.634 sedangkan omzet mitra meningkat 46% dari Rp. 1,07 triliun menjadi Rp 1,57 triliun. Program mitra ini akan membawa dampak besar terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar.
Harmonisasi Triple Bottom Line (Profit, Planet, People) merupakan bentuk integritas Semen Indonesia sebagai perusahaan semen terdepan dalam sebuah perubahan, wujud komitmen perseroan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta wujud pengabdian perseroan dalam mengembangkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu hal ini juga merupakan upaya Semen Indonesia dalam meningkatkan citra perusahaan.
“Together We Build A Better Future”
Bagaimana pendapat Anda?


DAFTAR REFERENSI


Buku
Kartajaya, Hemawan.2005. Positioning, Diferensiasi dan Brand.Jakarta:PT.               Gramedia Pustaka Utama

Kartajaya, Hermawan.2005.MarkPlus on Strategy.Jakarta.PT Gramedia Pustaka     Utama

Internet


Tidak ada komentar:

Posting Komentar