Senin, 25 November 2013

BRAND INTEGRITY (INTEGRITAS MEREK)

BRAND INTEGRITY (INTEGRITAS MEREK)

Integrity menghubungkan positioning dengan differentation Artinya, positioning yang merupakan janji atau promise sebuah brand itu harus benar-benar punya integritas! Kalau tidak, malah akan jadi back fire. Karena itu, jangan cuma punya slogan yang cantik, tapi gak ada kenyataannya. Dalam kasus MarkPlus Inc, diferensiasi itu terlihat jelas
Positioning
Untuk menciptakan suatu brand. Harus ada alasan yang jelas brand itu diciptakan untuk jadi apa. Positioning juga akan menentukan target market yang akan dicapai berdasar segmen-segmen yang terlihat.
 Posisitioning adalah bagaimana suatu perusahaan mampu secara tepat memposisikan produk, merek, atau perusahaannya di benak pelanggan.
Differentation
Adalah elemen pertama dari Taktik pemasaran dalam era Legacy Marketing. Diferensiasi merupakan core tactic dari sebuah perusahaan, karena lewat diferensiasi inilah pelanggan bisa benar-benar melihat perbedaan antara suatu merek dengan pesaingnya, dan kemudian memutuskan untuk memilih merek itu sendiri. Berbeda dengan posisitioning yang hanya dipersepsikan berbeda oleh pelanggan, differensiasi lebih ke upaya menciptakan perbedaan-perbedaan suatu merek dengan merek lainnya yang bersifat lebih konkret dan signifikan. Artinya sebuah merek harus benar-benar berbeda dalam hal konten (apa yang ditawarkan), konteks (bagaimana cara menawarkannya), dan infrastruktur (enabler) yang digunakan untuk menciptakan konten dan konteks tersebut.
Jadi, jika positioning tidak didukung oleh diferensiasi, bisa terjadi overpromise underdeliver. Hal ini dapat merusak merek dan reputasi perusahaan yang bersangkutan. Di lain pihak, jika positioning didukung oleh diferensiasi, perusahaan akan membangun integritas merek yang kuat. Hal ini berarti, brand image dalam benak pelanggan adalah serupa dengan brand identity yang dikomunikasikan oleh perusahaan
Di era new wave yang harus di bangun bukanlah differensiasi tapi coding, yaitu proses memasukkan diferensiasi ke dalam “DNA” merek maupun pelanggannya. Perusahaan harus bisa mengindentifikasi perbedaan yang ada sampai ke “tingkat DNA” dan harus selalu terkonek dengan para pelanggan sehingga mampu membuat produk yang sangat pesonal. Contoh: perusahaan dell yang menciptakan produk berdasarkan keinginan personal dari masing-masing konsumennya.
Brand Integrity baru dapat terwujud apabila kita menepati dari semua value yang kita tawarkan. Brand Integrity juga perlu dijaga dengan memberikan kualitas dan pelayanan yang konsisten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar